Sejarah
Info Post
“JAS MERAH!!!” lantang Bung Karno.
Ya, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Begitulah ucap Presiden pertama kita tentang sejarah. Sejarah adalah masa lalu sekaligus masa depan manusia. Acap kali manusia hanya mengartikan sejarah sebagai masa lalu dan hanya cukup untuk diketahui. Masih beruntung jika kita mengetahui sejarah, kebanyakan dari kita bahkan melupakan sejarah. Sejarah manusia, sejarah dunia, sejarah bumi, sejarah alam semesta, sejarah agama, sejarah bangsa, sejarah ilmu, sejarah diri kita masing-masing. Semua itu merupakan hal yang mutlak bagi manusia untuk mengingatnya serta mempelajarinya guna kelangsungan kehidupannya di bumi ini.
Jauh sebelum sejarah ada yang kita kenal dengan istilah pra-sejarah. Hendaknya kalau kita merujuk pada ilmu sejarah yang kita dapat dari bangku sekolah, pra-sejarah yaitu kejadian kehidupan manusia yang berlangsung sebelum manusia mempunyai peradaban dan mengenal baca-tulis. Setelah mengenal baca-tulis, barulah kita memasuki babak sejarah. Kata sejarah sendiri berasal dari kata arab “sajarotun” , yang berarti … (silahkan isi titik-titik tersebut bagi anda yang tahu artinya hehehe.. saya tidak mau anda menjadi malas dan bodoh membaca tulisan saya). Perbedaan apapun mengenai sejarah dan pra-sejarah, mari kita bulatkan saja pengertiannya menjadi sejarah. Lagipula, kata “sejarah” adalah kunci dari dua kata tersebut.
Sejarah mempunyai banyak hal didalamnya. Ini jika kita mengartikan dan mempelajarinya secara global. Tapi jika kita mempelajari dan menelusuri sejarah secara spesifikasi, maka kita bisa menemukan hal-hal yang spesifik nan ajaib serta mengejutkan bahkan untuk ukuran individu manusia yang hanya mengartikan sejarah adalah masa lalu. Karena sejarah sendiri menyimpan begitu banyak sub-sub ilmu yang bisa kita pelajari tergantung dari segi ilmu yang kita terapkan pada sejarah tersebut. Namun, disini saya akan membahas korelasi antara sejarah dengan manusia yang kerap kali melupakannya sebagai asal usul manusia itu sendiri yang sekarang telah menjadi manusia dan individu yang seperti apa.
Manusia yang sekarang disebut “Manusia” merupakan masa depan yang terbentuk dari masa lalunya (baca: sejarah) yang bisa ditilik dari berbagai sudut sejarah. Sejarah asal penciptaannya(agama), sejarah kronologis secara biologis, dan sejarah kehidupannya semasa hidup dan setelah matinya .
Merunut dari asal penciptaanya, manusia pertama kali diciptakan dari tanah yang dibentuk sedemikian rupa kemudian Tuhan meniupkan sebagian Ruh-Nya kedalam bentuk tubuh manusia tersebut hingga mempunyai sebuah nyawa dan bernamakan Adam yang berjenis kelamin laki-laki. Walaupun memang, cahaya nabi Muhammad Saw adalah hal yang pertama kali diciptakan oleh Tuhan. Lalu, dari tulang rusuk sang Adam , Tuhan menciptakan sang Hawa sebagai manusia berjenis kelamin perempuan. Adam dan Hawa diperintahkan untuk tinggal di Surga (surga yang mana?), sampai akhirnya mereka berdua diusir dari surga karena terlibat konspirasi bersama sang Iblis(bukankah orang yang tinggal di surga itu kekal? Kok mereka bisa diusir keluar dari surga ya?). sebagai hukuman atas dosa mereka, Tuhan mengirimnya ke planet yang dinamakan Bumi. Kenapa bumi? Karena surga tidak pantas untuk dinodai dengan dosa, walaupun hanya secuil niat. Dan bumi lah yang sampai sekarang menjadi tempat untuk berbuat dosa. Tapi jangan berpikir kita semua bisa seenak jidat berbuat dosa di bumi ini, karena bumi beserta isinya juga bisa menjadi tempat untuk berbuat amal jika kita bisa mengolahnya dengan baik dalam kehidupan kita. Ini sejarah asal penciptaannya.
Berdasarkan kronologis secara biologisnya mungkin bisa dijelaskan secara ilmiah oleh manusia masa kini (jangan harap saya akan membahas secara aktifitas seksual, walaupun sebenarnya ingin hehehe...bahkan secara gamblang dan terbuka). Dan ini dipelajari dalam pelajaran biologi. Dimulai dari kegiatan seksual yang dilakukan oleh dua manusia berlawanan jenis, kemudian sang jantan mengeluarkan cairan sperma yang kemudian dibuahi oleh sel telur milik sang betina hingga menjadi embrio. Setelah itu, embrio tersebut berkembang menjadi sebuah janin yang dikandung dalam rahim sang betina selama 9 bulan pada umumnya. Dan akhirnya terlahir ke dunia.
Masuk pada tahapan sejarah yang ketiga dari manusia, yaitu sejarah kehidupan manusia semasa hidup dan selepas matinya. Setelah terlahir ke dunia, justru di tahap ini lah manusia mengukir sejarahnya sebagai sebuah individu masa depan atau masa kininya. Pada tahapan ini manusia sebenarnya dituntut untuk lebih jeli melihat sejarahnya sendiri. Kerap manusia tidak menyadari sejarahnya sendiri ketika pada masa sekarang (masa depan), dirinya sudah menjadi apa, berada dimana, dan seperti apa. Sebenarnya ketika manusia sudah benar-benar mempelajari sejarahnya sendiri, hendaknya tidak akan seperti padi yang semakin bersisi semakin merunduk. Itu sama saja dengan kembali lagi ke masa lalu. Sejatinya manusia belajar sejarah haruslah seperti filosofi pohon yang mempunyai akar mencengkeram bumi dengan kuat dan membadan batang yang kaku hingga ujung puncak daunnya yang menjulang tinggi ke langit. Hal demikian mengandung arti bahwa akar yang mencengkeram bumi adalah manusia yang mempelajari sejarah dan menjadikan pembelajaran tersebut menjadi sebuah batang yang kuat nan kaku sebagai bekal kehidupannya untuk menuju puncak pohon yang menjulang ke langit yang tak lain adalah masa depan manusia. Jadi, terlepas dari baik atau buruknya sebuah sejarah seorang manusia hendaknya harus bisa mengambil hikmahnya dalam pembelajarannya serta mengaplikasikannya di masa sekarang(masa depan). Seringkali manusia tidak sadar akan keberadaannya pada masa kini adalah buah dari sejarahnya sendiri. Sebagai contoh, saya sudah berusia 27 tahun pada masa kini. 27 tahun silam merupakan sejarah saya sebagai manusia, dan entah berapa waktu lagi saya menuju masa depan(karena 1 detik didepan juga merupakan masa depan bagi saya). Selama sejarah saya yang 27 tahun, terdapat banyak sekali kejadian dan proses kehidupan yang dijalani berkaitan dengan film, musik, serta buku. Hal inilah yang menjadi sejarah saya hingga pada masa kini, detik ini, saya bisa menulis dan bisa dikatakan sebagai seorang yang berprofesi sebagai penulis. Sepenuhnya kesadaran saya terhadap sejarah pribadi menyebabkan saya menulis bahasan sejarah ini. Semua manusia mempunyai sejarahnya masing-masing yang menjadi sebab serta akibatnya manusia bisa menjadi seperti apa. Ini baru dari segi profesi. Belum lagi jika dikaitkan dengan persoalan manusia yang begitu berjubel dalam otak dan hati mereka. Persoalan yang begitu banyak menjangkiti manusia setiap detiknya, ternyata tidak lepas dari perbuatannya beberapa waktu lalu, setahun lalu, dua bulan lalu, seminggu lalu, sehari lalu, satu jam lalu, bahkan satu menit yang lalu. Jadi, ketika kita sebagai manusia sudah bisa mempelajari sejarahnya masing-masing, niscaya permasalahan-permasalahan tersebut bisa terpecahkan.
Selepas kematian manusia, sejarah manusia adalah selama masa hidup manusia tersebut. Jelas sudah bahwa manusia yang beragama pasti mengenal istilah Surga dan Neraka. Dua tempat inilah tujuan terakhir dari sejarah manusia secara utuh dan personal. Dimana sejarah manusia yang dibulatkan menjadi amal dan dosa menjadi tolak ukur manusia untuk menjadi penghuni surga atau neraka.
Kilasan sejarah yang berkorelasi dengan 3 tahapan sejarah manusia yang disuguhkan ini merupakan alternatif lain untuk lebih bijak dan arif dalam bertingkah laku. Jika manusia mengukir sejarah baik, maka masa kini(masa depan) yang baik pula yang didapat. Begitu juga sebaliknya. Kemudian, biarkan sejarah menjadi sebuah tradisi yang selalu bisa kita pegang dan pelajari terus menerus sebagai bahan siasat untuk mengakali masa kini(masa depan).
by Yudi Agustia Darya Winata
“Kelas Malam – 2012 – Carpe Diem”
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.